Example floating
Example floating
banner 970x250
Nunukan

OJK Kaltimtara Sasar PMI di Nunukan dalam Gerakan Nasional Cerdas Keuangan

×

OJK Kaltimtara Sasar PMI di Nunukan dalam Gerakan Nasional Cerdas Keuangan

Sebarkan artikel ini

NUNUKAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara) menyelenggarakan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GNCK) di Nunukan, dengan menyasar Pekerja Migran Indonesia (PMI).

PT. Bank Kaltimtara Cabang Nunukan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan menggelar sosialisasi yang berlangsung di Ruang VIP lantai 4 Kantor Bupati, pada Selasa (24/06/2025).

Example 300x600

Sosialisasi ini menargetkan para Calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja Migran Indonesia, dan Purna Pekerja Migran Indonesia beserta keluarganya, terkhusus yang berada di wilayah Kabupaten Nunukan.

Deputi Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Provinsi Kaltim dan Kaltara, Yulianta, menyampaikan bahwa OJK secara resmi mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia. Salah satu tujuan program ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk dan layanan keuangan, serta cara mengelola keuangan pribadi. 

Yulianta mengatakan bahwa sosialisasi ini ditujukan untuk menjadi bekal kepada pekerja migran agar dapat mengelola keuangannya dengan baik serta memanfaatkan produk jasa keuangan yang dilindungi oleh OJK.

“Kita ingin agar literasi keuangan meningkat, inklusinya juga meningkat, dan pekerja migran tahu produk-produk apa yang bisa digunakan dari lembaga keuangan resmi, sehingga dapat membantu dalam pengelolaan keuangannya,” ujar Yulianta.

Lebih lanjut, Yulianta menegaskan bahwa salah satu permasalahan yang terjadi ialah banyaknya pekerja migran yang belum paham mengenai cara mengelola keuangan. Pihaknya memberikan prinsip sederhana dengan membagi keuangan menjadi 10 persen untuk dana sosial, 20 persen untuk investasi, 30 persen untuk pembayaran hutang, dan 40 persen untuk kebutuhan sehari-hari.

“Dengan prinsip sederhana yang kita ajarkan, semoga para pekerja migran yang merupakan pahwalan bagi keluarga dapat mengelola keuangan dengan baik, kemudian dapat menyisihkan sebagian penghasilan mereka untuk keluarga yang ada di Indonesia,” jelasnya.

Pemerintah, OJK, dan BP3MI Kaltara berharap agar pekerja migran tidak selamanya menjadi pekerja migran. Maka pengelolaan keuangan yang baik harus dimulai sejak dini, sehingga ketika sudah pulang dari bekerja diluar negeri, mereka memiliki modal yang cukup untuk membangun dan mengembangkan usahanya sendiri.

Disisi lain, untuk membuka usaha memang perlu tambahan modal. Yulianta mengatakan bahwa sektor jasa keuangan, terutama Bank siap hadir membantu pekerja migran untuk mendapatkan pembiayaan mengelola usahanya.

“Tentu dalam edukasi ini, kita juga menyampaikan bagaimana cara mengakses pembiayaan dan apa yang harus dilakukan, termasuk menjaga riwayat kredit agar ketika mengajukan pembiayaan bisa lebih mudah,” pungkasnya.

banner 728x90
Example 120x600
Example 468x60